Pada Idul Fitri, takbir dianjurkan sejak terbenamnya matahari hingga Imam
memulai shalat Id. Dan tidak disyariatkan takbir di hari-hari lainnya
sebagaimana yang umum dilakukan di banyak masjid kaum muslimin pada hari ini.
Takbir dikumandangkan dengan berjalan, duduk dan berbaring, di jalanan, di
masjid, dan di atas tempat tidurnya.
Adapun Idul Adha, maka takbir dilakukan sejak setelah shalat Shubuh pada hari
Arafah hingga shalat Ashar pada akhir Hari-hari Tasyriq. Takbir dikumandangkan
seusai shalat Ashar kemudian berhenti.
Inilah yang paling shahih untuk diamalkan. Mengenai hal ini terdapat perbedaan
pendapat yang masyhur dalam madzhab kami (Imam Nawawi) dan selain kami. Tetapi
yang benar ialah apa yang kami sebutkan. Banyak hadits-hadits mengenai hal itu
yang kami riwayatkan dalam Sunan al-Baihaqi, dan
kami menjelaskan semua itu dari aspek hadits dan nukilan pendapat dalam Syarh al-Muhadzdzab.
Aku juga menyebutkan semua cabang yang bertalian dengannya. Di sini, aku hanya
menyinggung mengenai hal itu secara ringkas.
Menurut para sahabat kami, lafazh takbir ialah mengucapkan
,اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ .“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.”
Demikian tiga kali berturut-turut, dan ia mengulang-ulanginya
sekehendaknya. Menurut asy-Syafi’i dan para sahabatnya, jika ia menambah dengan
mengucapkan,
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لله كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَ لَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ .“Allah Mahabesar, kebesarannya tiada yang menandinginya. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Mahasuci Allah di pagi dan petang hari. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali Dia, dengan mengikhlaskan ketaatan hanya kepadaNya walaupun kaum kafir membencinya. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, yang membenarkan janjiNya, menolong hambaNya, dan mengalahkan pasukan bersekutu. Maha Esa Dia. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Mahabesar,”
maka ini bagus.
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلله الْحَمْدُ .“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan hanya bagi Allah-lah segala pujian.” (HR. Al-Bayhaqi, dishahihkan oleh al-Albani)
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلله الْحَمْدُ .“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan hanya bagi Allah-lah segala pujian.” (HR. Abu Syaibah, dishahihkan oleh al-Albani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar