Laman

Senin, 07 Maret 2011

Ada Cinta di Sekolah…

Sobat muda muslim, ngomongin soal cinta, nuansanya bisa berwarna-warni. Apalagi kalo yang ngomongin adalah anak sekolah seusia kita. Bisa tambah heboh sekaligus menggelikan. Lho, kok bisa? Maklum, biasanya teman remaja suka malu-malu kucing. Sebab jatuh cinta pertama kali adalah pengalaman yang mendebarkan. Soalnya, emang seru sih. Tul nggak?

Nah, rupanya di sinilah serunya urusan cinta anak sekolah. Selain karena masih pemula dalam masalah cinta, juga karena persoalan kesiapan mental. Maklum saja, baru lepas dari masa kanak-kanak beranjak dewasa. Itulah remaja. Pengennya nggak disebut anak kecil lagi. Itu sebabnya, untuk bisa lepas dari predikat bocah cilik, biasanya teman remaja suka melakukan banyak hal, termasuk dalam urusan cinta, yang katanya salah satu ciri anak remaja. Tapi sayangnya, dari segi mental masih belum mapan. Artinya kadang masih merasa sebagai anak kecil. Cirinya apa? Biasanya teman remaja merasa jangan disalahkan bila berbuat sesuatu. Anggaplah itu sebagai sebuah 'kesalahan' kecil yang wajar dilakukan. Walah?

Termasuk dalam urusan cinta ini. Nggak heran kalo ada anak puteri yang suka ngumpet-ngumpet alias backstreet bareng gebetannya karena takut ketahuan sang ortu. Satu sisi pengen disebut udah dewasa, dengan menjalin hubungan cinta dengan sang kekasih, tapi di satu sisi lagi, doi nggak mau disalahkan juga. Itu sebabnya, doi melakukannya dengan sembunyi-sembunyi. Takut direcokin sama ortunya. Berbahaya memang!

Mewujudkan cinta Hmm… ini yang paling greng dan favorit untuk dibicarakan. Bukan apa-apa, rasanya cinta yang hadir dalam diri kita kagak bakalan seru kalo nggak berusaha untuk diwujudkan. Artinya, kalo cinta cuma mampir di hati, bikin jantung berdetak dua kali lebih kenceng, dada kita terasa bergolak oleh panasnya api cinta, itu belum seberapa dahsyat. Kenapa? Sebab, bagi sebagian teman remaja, biar oke kudu diwujudkan dalam bentuk aktivitas yang lebih kreatif. Yang paling mudah adalah pacaran. Nah lho?

Sobat muda muslim, pacaran sebagai perwujudan dari rasa cinta sering dianggap mendatangkan berkah. Berdasarkan desas-desus teman sekelas yang dulu pernah aktif, pacaran juga sebagai ajang sharing, alias berbagi. Coba deh kamu lihat teman kamu yang getol pacarannya, biasanya suka berbagi cerita, pengalaman, masalah, termasuk mungkin berbagi utang (he…he…, kayaknya yang ini mah jarang diungkap. Malu dong).

Yup, pacaran seringkali dianggap harus dijalani karena diyakini sebagai cara ampuh untuk berbagi cerita di antara dua lawan jenis ini. Katanya sih, cita-cita mulianya kepingin bisa menyelami siapa jati diri pasangannya. Itu sebabnya, banyak teman remaja yang merasa wajib melakukan pacaran. Berbahaya! Padahal, itu cuma alasan aja. Klise lagi. Biar disebut legal aja hubungan gelapnya itu. Pacaran hubungan gelap? Betul, sebab itu udah termasuk gaul bebas. Hati-hati lho!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar